PSIKOLOGI BISNIS II
RANGKUMAN PROSES ORGANISASI DAN
STRUKTUR BISNIS
Nama : Tyas Maudihastuti
NPM : 6016210103
Universitas
Pancasila
Jakarta
2018
Proses Organisasi
Struktur organisasi spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan didalam organisasi dan bagaimana mengaitkan satu pekerjaan dengan pekerjaan lain.
Bagan organisasi
untuk memperjelas struktur dan menunjukan karyawan dimana posisi mereka dalam
operasi perusahaan. Bagan organisasi dalam peusahaan jauh lebih kompleks dan
menakup beragam individu diberbagai tingkatan.
faktor penentu struktur organisasi faktor utamanya adalah misi dan strategi organisasi.
Unsur-unsur
pembentuk struktur oganisasi
1. Spesialisasi.
menentukan siapa yang akan mengerjakan apa.
2. Departementalisasi.
Menentukan bagaimana sebaiknya mengelompokkan orang-orang yang melaksanakan
tugas tertentu
3. Menciptakan
hierarki pengambilan keputusan. Memutuskan siapa yang akan diberikan tanggung
jaab membuat keputusan tertentu dan siapa yang memiliki wewenang atas kelompok
tertentu.
Spesialisasi
Proses
mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus dilakukan dan menentukan
siapa yang akan melakukannya menghasilkan spesialisasi pekerjaan.
Departementalisasi
Pekerjaan
tersebut hus dikelompokkan ke dalam unit-unit logis.
·
Departementalisasi fungsional = membentuk departemen berdasarkan fungsi
atau kegiatan kegiatan kelompok yang bersangkutan.
·
Departementalisasi produk = membagi
organsasi berdasarkan produk atau jasa tertentu yang diciptakan.
·
Departementalisasi proses = pembagian
yang digunakan organisasi berdasarkan proses yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa.
·
Departementalisasi pelanggan =
meniptakan departemen yang menawarkan produk, dan memenuhi kebutuhan kelompok.
·
Departementalisasi geografis = membagi
perusahaan berdasarkan
·
Badan departementalisasi majemuk = karena
bentuk departementalisasi memiliki keuntungan yang berbeda, ketika perusahaan
berkembang mereka cenderun menerapkan berbagai jenis departementalisasi pada
tingkatan tertentu.
Menetapkan hierarki pengambilan
keputusan
Mendistribusikan
tersentralisasi dan desentralisasi
·
Organisasi tersentralisasi = sebagian
wewenang pengambilan keputusan dipegang oleh manajer pada tingkatan yang lebih
tinggi.
·
Organisasi terdesentralisasi = wewenang
pengambilan keputusan didelegasikan ke berbagai tingkatan manajemen dibawah
manajemen puncak.
Organisasi
tinggi dan datar
Semakin
tinggi organisasi maka semakin tinggi strukturnya.
Rentang
kendali
Dalam
organisasi tinggi rentang kendali cenderung lebih sempit.
Proses
delegasi
Proses
manajer mengalokasikan pekerjaan kepada bawahan.
1. Menetapkan
tanggung jawab
2. Memberikan
wewenang
3. Menciptakan
akuntabilitas
Tiga bentuk wewenang
·
Wewenang lini = mengalir keatas dan
kebawah rantai komando
·
Wewenang staf = pemberian saan kepada
manajer lini dalam bisang-bidang tertentu
·
Wewenang tim dan komite = memainkan
peanan inti dalam operasi harian perusahaan.
Bentuk-bentuk dasar struktur organisasi
·
Struktur fungsional = hubungan antara
fungsi dan kegiatan kelompok menentukan wewenang.
·
Struktur divisional = membentuk struktur
berdasarkan divisi berbasis produk yang mencerminkan pemisahan bisnis
dimasing-masing divisi menghasilkan dan pemasaran
·
Struktur matriks = perpaduan antara dua
struktur yang terpisah, lebih disukai daripada struktur sederhana
·
Struktur internasional = pendekatan
struktur organisasi yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan, memproduksi,
membeli dan menjual dipasar global.
Desain organisasi
·
Organisasi pembelajaran = organisasi
yang mengintegrasikan pengembangan berkelanjutan melalui pembelajaran dan
pengembangan karyawan.
Organisasi
informan = interaksi sosial keseharian antarkaryawan yang melampaui pekerjaan
formal dan relasi pekerjaan, secara efektif mengubah struktur formal suatu
perusahaan.
·
Kelompok informal = sekelompok nindividu
yang saling interaks. Mereka bisa saja adalah orang yang bekerja secara formal
atau hanya berkumpul untuk makan siang, selama jam istirahat atau setelah
pulang kerja.
·
Desas-desus organisasi = jaringan
komunikasi informal yang bisa menjalar ke seluruh bagian organisasi.
Intrapeneuring
= menciptakan dan mempertahankan inovasi dan fleksibilitas lingkungan bisnis
kecil didalam lingkup struktur organisasi yang besar.
Proses Bisnis
Pengertian Proses Bisnis : (Hammer dan
Champy’s, 1993)
Kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu
atau lebih inputan dan menghasilkan output yang bermanfaat/bernilai bagi
pelanggan.
Manfaat
Manajemen Proses Bisnis
·
Meningkatkan Kemampuan Bisnis
·
Mengurangi Biaya Dan Meningkatkan Keuntungan
·
Meningkatkan Efisiensi
·
Visibilitas Yang Lebih
Baik
·
Meningkatkan Ketaatan,
Keselamatan dan Keamanan
Terdapat
3 jenis proses bisnis, yaitu :
1. Proses
manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem.
Contohnya semisal Manajemen Strategis
2. Proses
operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran
nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan
pemasaran, dan penjualan.
3. Proses
pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekruitmen,
pusat bantuan.
Tahapan
proses bisnis dalam suatu perusahaan antara lain :
- Analisis Kegiatan Usaha
Dalam
tahapan ini manajemen perusahaan bersama pemilik perusahaan melakukan diskusi
dan analisis tentang kegiatan usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan,
misalnya usaha dibidang industri, perdagangan atau jasa. Hal ini dilakukan agar
manajemen mengetahui serta menentukan proses bisnis yang akan digunakan oleh
perusahaan.
- Penentuan Proses Bisnis
Pada
tahapan ini manajemen akan membuat atau menentukan bentuk proses bisnis dari
usaha yang telah dipilih oleh perusahaan tersebut, mulai dari proses bisnis
tentang jenis biaya-biaya yang dikeluarkan sampai dengan proses bisnis
memperoleh pendapatan atau penghasilan.
- Pelaksanaan Proses Bisnis
Tidak
kalah pentingnya dari penentuan proses bisnis dari perusahaan adalah
pelaksanaan proses bisnis itu sendiri, karena sebagus apapapun suatu proses
bisnis tetapi tidak dilaksanakan tidak akan bermanfaat bagi perusahaan.
Sehingga sangat penting bagi setiap bagian atau divisi dan karyawan perusahaan
untuk menjalankan dengan benar seluruh proses bisnis yang telah dibuat oleh
pihak manajemen perusahaan.
- Evaluasi Proses Bisnis
Untuk
mengetahui apakah suatu proses bisnis telah dijalankan oleh semua karyawan bagian
atau divisi dari perusahaan dan apakah proses bisnis tersebut telah memberikan
manfaat bagi perusahaan, maka diperlukan suatu evaluasi dari pelaksanaan proses
bisnis tersebut. Suatu evaluasi dapat dilakukan setiap bulan, setiap tiga
bulan, setiap enam bulan atau setiap tahun, tergantung kebijakan manajemen
perusahaan. Akan tetapi suatu evaluasi akan lebih efektif apabila dilakukan
setiap bulan. Dengan seringnya melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan proses
bisnis, maka akan diperoleh suatu proses bisnis yang paling memberikan manfaat
bagi perusahaan.
referensi
referensi
Yunus,Eddy.
(2016). Manajemen Strategis. Yogyakarta ; CV. Andi Offset
Sattar.
(2017). Proses Bisnis. Yogyakarta ; CV. Budi Utama
0 komentar:
Posting Komentar