Motivasi dan Emosi dalam mencapai
Tujuan
Tujuan hidup saya adalah menyelsaikan bucket list yang saya buat beberapa
tahun lalu. Salah satunya adalah lulus dengan tepat waktu dan nilai IP 3,5. Sebenarnya
tujuan hidup saya bukan hanya menguasai dibidang akademik saja, tetapi di
bagian non akademik seperti seni berkomunikasi, berorganisasi, kepribadian yang
kuat, kemandirian, kemampuan bekerja sama dalam tim, dan juga kecakapan
memimpin.
Karena hobi saya menantang adrenalin, hal
yang saya sangat inginkan yang pertama adalah mendaki gunung yang termasuk
kedalam seven summit di Indonesia maupun luar negeri. Kedua berarung jeram
disungai ekuador. Danyang ketiga diving di bunaken, raja ampat dan Great Reef
Barrier di Australia.
Saya sangat suka mereview suatu produk dan
membandingkan produk satu dengan yang lainnya.
Maka dari itu nanti saat skripsi saya ingin mengambil tema tersebut. Tujuan
saya menjadi konselor suatu produk. Selain itu saya juga suka menyambangi
daerah-daerah terpencil yang masih jarang terjamah oleh teknologi. Buat saya
hal ini sangat berharga, karena saya dapat mempelajari karakteristik masyarakat
Indonesia bukan hanya dari “katanya”. maka dari itu setelah lulus nanti Inshaa
Allah diberi rezeki Allah SWT. Melanjutkan S2 di jurusan Antropologi atau
Ekonomi.
Emosi
Sartre (2002 : 7) mengatakan bahwa
kematangan emosi adalah keadaan seseorang yang tidak cepat terganggu rangsang
yang bersifat emosional, baik dari dalam maupun dari luar dirinya, selain itu
dengan kematangan emosi maka individu dapat bertindak dengan tepat dan wajar
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Motivasi
Abraham Maslow. Ia beranggapan bahwa
kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup
terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi
menjadi hal yang memotivasi.
Hasil yang saya dapatkan dari
kuesioner yang dibagikan tentang EQ:
Skala
1: Kesadaran Emosi Diri
Saya
mendapatkan hasil sebesar 55%.
Maksudnya,
sebanyak 55% saya sadar akan emosi saya sendiri dan sebanyak 45% saya belum
menyadari emosi diri saya sendiri.
Skala
2: Pengendalian Emosi
Saya
mendapatkan hasil sebanyak 48%.
Maksudnya,
sebanyak 48% saya dapat mengendalikan emosi diri saya sendiri dan sebanyak 52%
saya belum dapat mengendalikan emosi diri saya sendiri.
Skala
3: Kesadaran Emosi Orang Lain
Saya
mendapatkan hasil sebesar 67%. Artinya, sebanyak 67% saya sadar akan emosi yang
dimiliki orang lain dan sebanyak 33% saya belum dapat menyadari akan emosi yang
dimiliki orang lain.
Hasil yang saya dapatkan dalam
personality type test:
Berdasarkan
hasil tersebut, saya termasuk individu yang kuat, agresif, suka berpetualang,
menguasai, suka bersosialisasi, rasional, suka mengelak.
Kesimpulan
Untuk dapat mencapai goals yang
saya inginkan dari hasil tes yang saya dapatkan, saya harus tenang, sabar,
konservatf, ramah, reflektif
daftar pustaka
www.mediapustaka.com › pendidikan
Motivasi dan Emosi dalam mencapai
Tujuan
Tujuan hidup saya adalah menyelsaikan bucket list yang saya buat beberapa
tahun lalu. Salah satunya adalah lulus dengan tepat waktu dan nilai IP 3,5. Sebenarnya
tujuan hidup saya bukan hanya menguasai dibidang akademik saja, tetapi di
bagian non akademik seperti seni berkomunikasi, berorganisasi, kepribadian yang
kuat, kemandirian, kemampuan bekerja sama dalam tim, dan juga kecakapan
memimpin.
Karena hobi saya menantang adrenalin, hal
yang saya sangat inginkan yang pertama adalah mendaki gunung yang termasuk
kedalam seven summit di Indonesia maupun luar negeri. Kedua berarung jeram
disungai ekuador. Danyang ketiga diving di bunaken, raja ampat dan Great Reef
Barrier di Australia.
Saya sangat suka mereview suatu produk dan
membandingkan produk satu dengan yang lainnya.
Maka dari itu nanti saat skripsi saya ingin mengambil tema tersebut. Tujuan
saya menjadi konselor suatu produk. Selain itu saya juga suka menyambangi
daerah-daerah terpencil yang masih jarang terjamah oleh teknologi. Buat saya
hal ini sangat berharga, karena saya dapat mempelajari karakteristik masyarakat
Indonesia bukan hanya dari “katanya”. maka dari itu setelah lulus nanti Inshaa
Allah diberi rezeki Allah SWT. Melanjutkan S2 di jurusan Antropologi atau
Ekonomi.
Emosi
Sartre (2002 : 7) mengatakan bahwa
kematangan emosi adalah keadaan seseorang yang tidak cepat terganggu rangsang
yang bersifat emosional, baik dari dalam maupun dari luar dirinya, selain itu
dengan kematangan emosi maka individu dapat bertindak dengan tepat dan wajar
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Motivasi
Abraham Maslow. Ia beranggapan bahwa
kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup
terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi
menjadi hal yang memotivasi.
Hasil yang saya dapatkan dari
kuesioner yang dibagikan tentang EQ:
Skala
1: Kesadaran Emosi Diri
Saya
mendapatkan hasil sebesar 55%.
Maksudnya,
sebanyak 55% saya sadar akan emosi saya sendiri dan sebanyak 45% saya belum
menyadari emosi diri saya sendiri.
Skala
2: Pengendalian Emosi
Saya
mendapatkan hasil sebanyak 48%.
Maksudnya,
sebanyak 48% saya dapat mengendalikan emosi diri saya sendiri dan sebanyak 52%
saya belum dapat mengendalikan emosi diri saya sendiri.
Skala
3: Kesadaran Emosi Orang Lain
Saya
mendapatkan hasil sebesar 67%. Artinya, sebanyak 67% saya sadar akan emosi yang
dimiliki orang lain dan sebanyak 33% saya belum dapat menyadari akan emosi yang
dimiliki orang lain.
Hasil yang saya dapatkan dalam
personality type test:
Berdasarkan
hasil tersebut, saya termasuk individu yang kuat, agresif, suka berpetualang,
menguasai, suka bersosialisasi, rasional, suka mengelak.
Kesimpulan
Untuk dapat mencapai goals yang
saya inginkan dari hasil tes yang saya dapatkan, saya harus tenang, sabar,
konservatf, ramah, reflektif
daftar pustaka
www.mediapustaka.com › pendidikan