Sejarah psikologi
pengertian
psikologi merupakan ilmu tentang tingkah laku. Pada hakekatnya tingkah laku
manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan
tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh
berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas.
Aliran Pasca Wundt
Yunani kuno
- Monisme (monism) : berasal dari kata Yunani yaitu monos (sendiri, tunggal) secara istilah monisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa unsur pokok dari segala sesuatu adalah unsur yang bersifat tunggal/ Esa.
·
Thales (624-548 SM)
Bapak filsafat =super natural, jad tidak ada; yang ada
natural phenomena = berasal dari air
·
Anaximander (61-546)
Asal segala sesuatu = apeiron ( the boundless, formless,
immortl matter)
·
Anaximenes (490-430 SM)
Segala sesuatu berasal dari udara
·
Empedocles (490-430 SM)
elemen dasar alam
(bumi/tanah, udara, api air) dan manusia (tulang/otot,usus,fungsi hidup, rasio,
cairan tubuh)
·
hipocrates (460-375 SM) tipologi kepribadian dan cairan
tubuh
1.
sanguine-darah
2.
melankholik-sumsum hitam
3.
kholerik-sumsum kuning
4.
phlegmatik-lendir
- Dualisme (dualism) : berasal dari kata Latin yaitu duo (dua). Dualisme adalah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang berlainan dan bertolak belakang. Masing-masing substansi bersifat unik dan tidak dapat direduksi, misalnya substansi adi kodrati dengan kodrati, Tuhan dengan alam semesta, roh dengan materi, jiwa dengan badan dll.
- Socrates : (maieutik; menguraikan) Filosofinya mencari kebenaran, dia tidak mengajarkan, melainkan membantu mengeluarkan apa yang tersimpan di dalam jiwa orang.
- v Plato (murid socrates) : (nativisme : pembawaan) Aliran Nativisme bertolak dengan Leibnitzian Tradition .
Jiwa = ide-ide dari lahir
1. Berpikir, berpusat di otak dan
disebut logisticon
2. Berkehendak, berpusat di dada dan di sebut thumeticon
3. Keinginan, berpusat di perut dan disebut abdomen
2. Berkehendak, berpusat di dada dan di sebut thumeticon
3. Keinginan, berpusat di perut dan disebut abdomen
Aristoteles
(384-322)(murid Plato) : Dalam bukunya yang judulnya “De Anima”, Aristoteles
mengemukakan macam-macam tingkah laku manusia dan adanya perbedaan tingkat
tingkah laku pada organisme-organisme yang berbeda-beda. Tingkah laku pada
organisme, menurut Aristoteles, memperlihatkan
tingkatan sebagai berikut.
1. Tumbuhan :
memperlihatkan tingkah laku pada taraf vegetatif
(bernafas, makan, tumbuh).
2. Hewan : selain tingkah laku vegetatif, juga bertingkah laku sensitif (merasakan melalui pancaindra). Jadi, hewan berbeda dari tumbuhan karena hewan mempunyai faktor perasaan, sedangkan tumbuhan tidak. Persamannya adalah pada tumbuhan maupun hewan terdapat
3. Manusia : manusia bertingkah laku vegetatif, sensitif, dan rasional.
Manusia berbeda dari organisme-organisme lainnya, karena dalam bertingkah laku, manusia menggunakan rasionya, yaitu akal atau pikirannya.
Aristoteles adalah orang yang pertama yang secara ekplisit menyatakan bahwa manusia adalah binatang berakal budi. Secara menyeluruh, Aristoteles memandang dunia dan manusia sebagai sebuah proses perkembangan yang berlangsung terus-menerus.
Aristoteles berkeyakinan, bahwa segala seuatu yang berbentuk kejiwaan form (form) harus menempati suatu wujud (matter). Wujud pada hakekatnya merupakan pernyataan atau ekspresi dari jiwa. Dengan pandangan ini Aritoteles sering disebut sebagai penganut paham empirisme, karena menurut pendapatnya segala sesuatu harus bertolak pada realita. Menurut Aristoteles fungsi dari jiwa dibagi menjadi dua yaitu kemampuan.
2. Hewan : selain tingkah laku vegetatif, juga bertingkah laku sensitif (merasakan melalui pancaindra). Jadi, hewan berbeda dari tumbuhan karena hewan mempunyai faktor perasaan, sedangkan tumbuhan tidak. Persamannya adalah pada tumbuhan maupun hewan terdapat
3. Manusia : manusia bertingkah laku vegetatif, sensitif, dan rasional.
Manusia berbeda dari organisme-organisme lainnya, karena dalam bertingkah laku, manusia menggunakan rasionya, yaitu akal atau pikirannya.
Aristoteles adalah orang yang pertama yang secara ekplisit menyatakan bahwa manusia adalah binatang berakal budi. Secara menyeluruh, Aristoteles memandang dunia dan manusia sebagai sebuah proses perkembangan yang berlangsung terus-menerus.
Aristoteles berkeyakinan, bahwa segala seuatu yang berbentuk kejiwaan form (form) harus menempati suatu wujud (matter). Wujud pada hakekatnya merupakan pernyataan atau ekspresi dari jiwa. Dengan pandangan ini Aritoteles sering disebut sebagai penganut paham empirisme, karena menurut pendapatnya segala sesuatu harus bertolak pada realita. Menurut Aristoteles fungsi dari jiwa dibagi menjadi dua yaitu kemampuan.
Renesans
Francis bacon (1521-1626)
Francis Bacon, menggunakan metode
induktif sebagai akibat ketidak puasannya terhadap metode deduktif Aristoteles.
1)
Idola tribus (bangsa) yaitu prasangka yang dihasilkan oleh
pesona atas keajekan tatanan alamiah sehingga seringkali orang tidak mampu
memandang alam secara obyektif. Idola ini menawan pikiran orang banyak,
sehingga menjadi prasangka yang kolektif.
2)
Idola cave (cave/specus = gua), maksudnya pengalaman dan
minat pribadi kita sendiri mengarahkan cara kita melihat dunia, sehingga dunia
obyektif dikaburkan.
3)
Idola fora (forum = pasar) adalah yang paling berbahaya.
Acuannya adalah pendapat orang yang diterimanya begitu saja sehingga
mengarahkan keyakinan dan penilaiannya yang tidak teruji.
4)
Idola theatra
(theatra = panggung). Dengan konsep ini, sistem filsafat tradisional adalah
kenyataan subyektif dari para filosofnya. Sistem ini dipentaskan,
lalu tamat seperti sebuah teater.
Rene descartes
Ciri khas dari aliran filsafat ini
adalah semboyan yang berbunyi “Corgito Ergo Sum” yang berarti saya
berpikir, maka saya ada.
Reflex arc pada hewan : mekanistik
Manusia : self initited , resionl, skeptis
Hubungan badan – jiwa :
interaksionisme (kel.pinealis)
rene descartes (1569-1650). Ia
mengatakan bahwa manusia sejak lahirnya telah mempunyai 6 emosi dasar yaitu :
cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih dan kagum.
literatur
belajarpsikologi.com
› Ilmu Psikologi › Teori Psikologi
http://gusri.heck.in/monisme.xhtml
https://harkaman01.wordpress.com/2013/01/11/aliran-aliran-filsafat-idealisme-materialisme-eksistensialisme-monisme-dualisme-dan-pluralisme/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/filsafat-socrates/
http://pembahasan-psikologi.blogspot.co.id/2013/07/psikologi-sebagai-bagian-dari-filsafat.html
http://www.antoniuspadua.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=250&Itemid=133
https://ishacksonlay.wordpress.com/epistemologi-induktivisme-francis-bacon/
https://ayusya.wordpress.com/2010/01/01/teori-emosi/
0 komentar:
Posting Komentar