Senin, 01 Oktober 2018

PBC2 #4


PSIKOLOGI BISNIS II


Nama : Tyas Maudihastuti
NPM : 6016210103







Fakultas Psikologi
Universitas Pancasila
Jakarta
2018




 Bab I
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan akal pikiran yang dapat berkembang serta  dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan sosial dalam bermasyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan diri manusia dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu berhubungan dengan masyarakat lainnya dalam kehidupan. Sedangkan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya terdapat unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Manusia butuh bekerja agar dapat menghasilkan uang sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dalam pelaksanaannya seringkali dalam pekerjaan diharuskan adanya pengorganisasian sumber daya manusia agar pekerjaan menjadi efisien. Biasanya dalam organisasi ada budaya organisasi, Budaya organisasi merupakan rangkaian dasar dari asumsi-asumsi yang ada. Asumsi tersebut kemudian berkembang di suatu kelompok menjadi acuan bertingkah laku dalam organisasi. Kebiasaan inilah yang akan diwariskan kepada generasi penerus sebagai cara pandang, dasar bertindak dalam organsiasi.



Bab II
Teori

Pengertian budaya organisasi diartikan sebagai persepsi, simbol, prinsip, nilai, dan keinginan untuk mensinergikan kelompok dalam berkerja sama dalam pekerjannya (Larissa A. Grunig, et al). Teori budaya organisasi yang dikemukakan oleh Hodge, Anthony dan Gales (1996) ialah gabungan dari karakteristik organisasi yang terlihat dan tidak terlihat. Sehingga menjadi suatu kebiasaan agar individu menjadi lebih baik.
Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2001:73) budaya organisasi memiliki fungsi sebagai berikut :
1.     Memberi anggota identitas organisasional
2.     Memfasilitasi komitmen kolektif
3.     Meningkatkan stabilitas system social
4.     Membentuk perilaku dengan membantu anggota menyadari lingkungannya


Bab III
Profil perusahaan
Khong Guan Biscuit Factory Indonesia adalah perusahaan berskala nasional yang bergerak di bidang industri makanan khususnya produk Biskuit, Wafer dan Waferstik. Berdiri sejak tahun 1970, sudah lebih dari 4 dekade kami telah menjadi pemimpin pasar dalam indsutri ini.

Produk-produk yang telah dihasilkan selalu diminati pasar dalam negeri atau bahkan sudah menjadi sebuah keharusan menyantap biskuit Khong Guan. Seperti diketahui "Khong Guan Red Assorted" atau lebih dikenal dengan nama "Khong Guan Merah" sudah lama menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat Indonesia sebagai makanan atau oleh-oleh khas lebaran yang harus ada untuk disajikan kepada para saudara dan kerabat di Hari Raya.
VISI
·        MENJADI PRODUSEN TERBAIK DI INDUSTRI MAKANAN DALAM SETIAP KATEGORI
·        DAN MEMBERIKAN PRODUK BERKUALITAS UNTUK MELAYANI PASAR DOMESTIK DAN INTERNASIONAL.

MISI
·        MENGHASILKAN PRODUK DENGAN STANDAR INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN
·        BAHAN BAKU BERKUALITAS, PROSES, FASILITAS PRODUKSI TERDEPAN DAN
·        SUMBER DAYA MANUSIA YANG KOMPETEN.

Mottonya : Biskuit Khong Guan "Tak Asing Lagi dan Tak Ada Duanya".
Salah satu pegawai yang saya wawancarai adalah salah satu karyawan yang hampir 15 tahun bekerja di perusahaan tersebut. Budaya untuk selalu datang dan pulang tepat waktu selalu dterapkan oleh perusahaan ini. Setiap jamnya bekerja selalu dikontrol oleh Quality Control agar terjamin mutu dan isi produk yang dibuat. Penggunaan pakaian seragam dan peralatan K3( kesehatan, keselamatan, kerja) selalu dikedepankan.

Bag IV
Analisis

          Berdasarkan hasil wawancara saya kepada pegawai  sebagai narasumber utama, beliau menjelaskan dengan baik budaya organisasi dipabrik tempatnya bekerja. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa beliau terbiasa melakukan budaya tersebut, mengerti, memahami, budaya oganisasi di perusahaan tempatnya bekerja.


Bag V
Kesimpulan
Setiap organisasi memiliki kelebihan masing-masing dalam budaya yang diterapkan di organisasi atau perusahaannya. Dan budaya organisasi merupakan perwujudan dari keinginan, cita-cita dan harapan suatu perusahaan agar meningkatkan kemajuan perusahaan dan menjadikan wellbeing (kesejhteraan) kepada anggota perusahaannya

Referensi
Robbins, SP. (2002). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga.

0 komentar:

Posting Komentar

 
tyas maudi hastuti Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template