PSIKOLOGI BISNIS II
Nama : Tyas Maudihastuti
NPM : 6016210103
Fakultas
Psikologi
Universitas
Pancasila
Jakarta
2018
Bab I
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan akal pikiran yang dapat berkembang serta dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup
bersama dengan manusia lainnya. Dorongan sosial dalam bermasyarakat yang dibina
sejak lahir akan selalu menampakan diri manusia dalam berbagai bentuk, karena
itu dengan sendirinya manusia akan selalu berhubungan dengan masyarakat lainnya
dalam kehidupan. Sedangkan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya terdapat
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara
fisiologis maupun psikologis yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan. Manusia butuh bekerja agar dapat menghasilkan uang sehingga
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dalam pelaksanaannya seringkali dalam
pekerjaan diharuskan adanya pengorganisasian sumber daya manusia agar pekerjaan
menjadi efisien. Biasanya dalam organisasi ada budaya organisasi, Budaya
organisasi merupakan rangkaian dasar dari asumsi-asumsi yang ada. Asumsi
tersebut kemudian berkembang di suatu kelompok menjadi acuan bertingkah laku
dalam organisasi. Kebiasaan inilah yang akan diwariskan kepada generasi penerus
sebagai cara pandang, dasar bertindak dalam organsiasi.
Bab
II
Teori
Pengertian
budaya organisasi diartikan sebagai persepsi, simbol, prinsip, nilai, dan
keinginan untuk mensinergikan kelompok dalam berkerja sama dalam pekerjannya (Larissa A. Grunig, et al). Teori
budaya organisasi yang dikemukakan oleh Hodge,
Anthony dan Gales (1996) ialah gabungan dari karakteristik organisasi yang
terlihat dan tidak terlihat. Sehingga menjadi suatu kebiasaan agar individu
menjadi lebih baik.
Menurut Robert
Kreitner dan Angelo Kinicki (2001:73) budaya organisasi memiliki
fungsi sebagai berikut :
1. Memberi
anggota identitas organisasional
2. Memfasilitasi
komitmen kolektif
3. Meningkatkan
stabilitas system social
4. Membentuk
perilaku dengan membantu anggota menyadari lingkungannya
Bab
III
Profil
perusahaan
Khong
Guan Biscuit Factory Indonesia adalah perusahaan berskala nasional yang
bergerak di bidang industri makanan khususnya produk Biskuit, Wafer dan
Waferstik. Berdiri sejak tahun 1970, sudah lebih dari 4 dekade kami telah
menjadi pemimpin pasar dalam indsutri ini.
Produk-produk yang telah dihasilkan selalu diminati pasar dalam negeri atau bahkan sudah menjadi sebuah keharusan menyantap biskuit Khong Guan. Seperti diketahui "Khong Guan Red Assorted" atau lebih dikenal dengan nama "Khong Guan Merah" sudah lama menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat Indonesia sebagai makanan atau oleh-oleh khas lebaran yang harus ada untuk disajikan kepada para saudara dan kerabat di Hari Raya.
Produk-produk yang telah dihasilkan selalu diminati pasar dalam negeri atau bahkan sudah menjadi sebuah keharusan menyantap biskuit Khong Guan. Seperti diketahui "Khong Guan Red Assorted" atau lebih dikenal dengan nama "Khong Guan Merah" sudah lama menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat Indonesia sebagai makanan atau oleh-oleh khas lebaran yang harus ada untuk disajikan kepada para saudara dan kerabat di Hari Raya.
VISI
·
MENJADI PRODUSEN TERBAIK DI INDUSTRI
MAKANAN DALAM SETIAP KATEGORI
·
DAN MEMBERIKAN PRODUK BERKUALITAS UNTUK
MELAYANI PASAR DOMESTIK DAN INTERNASIONAL.
MISI
·
MENGHASILKAN PRODUK DENGAN STANDAR
INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN
·
BAHAN BAKU BERKUALITAS, PROSES,
FASILITAS PRODUKSI TERDEPAN DAN
·
SUMBER DAYA MANUSIA YANG KOMPETEN.
Mottonya : Biskuit Khong Guan "Tak Asing Lagi
dan Tak Ada Duanya".
Salah
satu pegawai yang saya wawancarai adalah salah satu karyawan yang hampir 15
tahun bekerja di perusahaan tersebut. Budaya untuk selalu datang dan pulang
tepat waktu selalu dterapkan oleh perusahaan ini. Setiap jamnya bekerja selalu
dikontrol oleh Quality Control agar
terjamin mutu dan isi produk yang dibuat. Penggunaan pakaian seragam dan
peralatan K3( kesehatan, keselamatan, kerja) selalu dikedepankan.
Bag
IV
Analisis
Berdasarkan hasil wawancara saya
kepada pegawai sebagai narasumber utama,
beliau menjelaskan dengan baik budaya organisasi dipabrik tempatnya bekerja.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa beliau terbiasa melakukan budaya tersebut,
mengerti, memahami, budaya oganisasi di perusahaan tempatnya bekerja.
Bag
V
Kesimpulan
Setiap
organisasi memiliki kelebihan masing-masing dalam budaya yang diterapkan di
organisasi atau perusahaannya. Dan budaya organisasi merupakan perwujudan dari
keinginan, cita-cita dan harapan suatu perusahaan agar meningkatkan kemajuan
perusahaan dan menjadikan wellbeing
(kesejhteraan) kepada anggota perusahaannya
Referensi
Robbins,
SP. (2002). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta :
Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar