Rabu, 27 September 2017

pbc #3 pengantar psikologi bisnis

Hubungan antara psikologi kapital dengan self engagement


Menurut  Fred Luthans mantan kepala American Psychological Association, Kondisi perkembangan psychological state positif dari seseorang dengan karakteristik :

1. yakin terhadap kemampuan diri dalam mengambil dan mengerahkan usaha yang cukup agar berhasil dalam melakukan tugas-tugas yang menantang (self efficacy) ;
2. membuat prediksi positif tentang kesuksesan masa kini, hingga masa depan (Optimisme) ;
3. memiliki harapan dalam mencapai tujuan dan mencari jalan lain agar tujuan tersebut tercapai. (hope) ;
4. mampu bangkit dalam masalah dan rintangan yang dihadapi  (resiliency).

Salah satu contoh (tips) menciptakan PsyCap :
§  Self efficacy: membantu karyawan lain dalam menetapkan tugas yang jelas, terukur dan dapat dicapai oleh mereka sehingga mereka yakin dapat menjalankannya dengan percaya diri.
§  Optimism: Beritakan keberhasilan karyawan atau tim di perusahaan saat mereka berhasil mencapai tujuan.
§  Hope: Beri karyawan lain bantuan untuk membuat perencanaan dalam mencapai kesuksesan.
§  Resilience: Berilah dukungan emosional untuk membantu karyawan mengatasi stres, konflik, kegagalan, atau perubahan tanggung jawab.


jurnal : Job performance  adalah istilah dari kecakapan dengan individu membawa tugas, maksudnya adalah apakah individu tersebut performanya bagus dalam mengerjakan tugas yang diberikan . menurut borman & motowidlo (1993)  didukung ini ide dan menyatakan bahwa  kinerja telah dikonseptualisasikan di istilah dari eksekusi dan penyelesaian dari baiknya definisi tugas.
 kinerja sebagai perilaku dengan sebuah evaluatif aspek. Yang dimaksud adalah kinerja sebagai dasar acuan individu tersebut dalam keadaan sehat atau tidak.



daftar pustaka


http://www.muhammadbaitulalim.com/psychological-capital-psikologi-positif-di-lingkungan-kerja


Peterson, J.Suzanne. (2011). Psychology Capital and Employee Performance: a latent Growth Modelling Approach. Personnel Psychology. 2011, 64, 427 – 450.



Hubungan antara psikologi kapital dengan self engagement


Menurut  Fred Luthans mantan kepala American Psychological Association, Kondisi perkembangan psychological state positif dari seseorang dengan karakteristik :

1. yakin terhadap kemampuan diri dalam mengambil dan mengerahkan usaha yang cukup agar berhasil dalam melakukan tugas-tugas yang menantang (self efficacy) ;
2. membuat prediksi positif tentang kesuksesan masa kini, hingga masa depan (Optimisme) ;
3. memiliki harapan dalam mencapai tujuan dan mencari jalan lain agar tujuan tersebut tercapai. (hope) ;
4. mampu bangkit dalam masalah dan rintangan yang dihadapi  (resiliency).

Salah satu contoh (tips) menciptakan PsyCap :
§  Self efficacy: membantu karyawan lain dalam menetapkan tugas yang jelas, terukur dan dapat dicapai oleh mereka sehingga mereka yakin dapat menjalankannya dengan percaya diri.
§  Optimism: Beritakan keberhasilan karyawan atau tim di perusahaan saat mereka berhasil mencapai tujuan.
§  Hope: Beri karyawan lain bantuan untuk membuat perencanaan dalam mencapai kesuksesan.
§  Resilience: Berilah dukungan emosional untuk membantu karyawan mengatasi stres, konflik, kegagalan, atau perubahan tanggung jawab.


jurnal : Job performance  adalah istilah dari kecakapan dengan individu membawa tugas, maksudnya adalah apakah individu tersebut performanya bagus dalam mengerjakan tugas yang diberikan . menurut borman & motowidlo (1993)  didukung ini ide dan menyatakan bahwa  kinerja telah dikonseptualisasikan di istilah dari eksekusi dan penyelesaian dari baiknya definisi tugas.
 kinerja sebagai perilaku dengan sebuah evaluatif aspek. Yang dimaksud adalah kinerja sebagai dasar acuan individu tersebut dalam keadaan sehat atau tidak.



daftar pustaka


http://www.muhammadbaitulalim.com/psychological-capital-psikologi-positif-di-lingkungan-kerja


Peterson, J.Suzanne. (2011). Psychology Capital and Employee Performance: a latent Growth Modelling Approach. Personnel Psychology. 2011, 64, 427 – 450.



Rabu, 20 September 2017

pbc #2 review jurnal psychological capital

Pengaruh dari pelatihan dan penempatan kerja dalam sebuah perusahaan, serta produktifitas  Keuntungan Pertumbuhan Sebelum, Selama, dan Setelah penurunan. 


Youngsang Kim and Robert E. Ployhart

Journal of Applied Psychology, 2014, Vol. 99, No. 3, 361–389

              

     Penelitian ini menghubungkan  penelitian dari strategi, ekonomi, dan psikologi terapan untuk menguji bagaimana organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusianya untuk meningkatkan kinerja karyawan dan keuntungan perusahaan.  

     Pelatihan  internal yang menciptakan sumber daya manusia agar lebih menguntungkan bagi profitabilitas prerecession perusahaan, namun penempatan  lebih bermanfaat untuk kenyamanan karyawan tersebut.  Staf harus menciptakan sumber daya manusia  yang umum dan memungkinkan fleksibilitas perusahaan dan adaptasi si karyawan tersebut. 

     Menggunakan 359 perusahaan sebagai sampel, yang berdiri lebih dari 12 tahun. data keuntungan tingkat perusahaan di data secara longitudinal yaitu bertahap.  Peneliti menyarankan agar staf dipilih secara selektif dan pelatihan internal secara langsung dan secara interaktif untuk  mempengaruhi pertumbuhan keuntungan  perusahaan melalui pengaruhnya terhadap produktivitas kerja perusahaan.


(Combs, Liu, Hall, & Ketchen, 2006; Huselid, 1995; Wright, McMahan, & McWilliams, 1994). Berpendapat bahwa Staf dan pelatihan sangat penting  bagi fungsi SDM untuk mempengaruhi  kemajuan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik lainnya bagi karyawan.
Produktivitas adalah hal yang sangat penting untuk Keuntungan, namun keuntungan dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Crooket al., 2011; Curtis, Hefley, & Miller, 1995).
Pelatihan adalah cara dimana perusahaan berkembang lebih spesifik bagian sumber daya manusia (Aguinis & Kraiger, 2009; Noe, 2008; Tharenou et al., 2007). Memberikan pelatihan ekstensif meningkat pengetahuan karyawan tentang operasi perusahaan mereka, pasar, pelanggan, rekan kerja, dan produk, sehingga meningkatkan produktivitas dengan menciptakan kemampuan operasional dan rutinitas yang lebih efisien.

Hipotesis 1a, Hipotesis 1b: Prerecession, perusahaan dengan Staf lebih tekun selektif dan aktif  
memiliki produktivitas yang  
(a) lebih besar dan (b) keuntungan pertumbuhan dibandingkan perusahaan dengan staf yang 
kurang selektif dan aktif. 
Hipotesis 2a, Hipotesis 2b: Prerecession, perusahaan dengan lebih pelatihan internal memiliki
 produktivitas 
(a) lebih besar dan (b) keuntungan pertumbuhan dibandingkan perusahaan dengan pelatihan 
internal yang kurang. 
Hipotesis 3: Produktivitas prerecession perusahaan memiliki nilai positif efek pada pertumbuhan
 laba perusahaan prerecession.
Peneliti mengusulkan agar staf dan pelatihan bagian dua faktor strategis yang sangat penting. 
karena bentuknya bersifat sumber daya manusia. 
Karena itu, tujuan kita dalam hal ini
Penelitian dilakukan untuk menguji mengapa staf yang tekun dan selektif dan pelatihan internal kepada pegawai sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan keuntungan perusahaan melalui produktivitas kerja perusahaan.

Studi ini menunjukkan bahwa perubahan lingkungan, seperti naik turun roda perusahaan,
 bisa mempengaruhi kekuatan dan stabilitas kepegawaian,
pelatihan, dan produktivitas pada pertumbuhan keuntungan perusahaan. 



Adegbesan, J. A. (2009). On the origins of competitive advantage: Strategic factor markets and heterogeneous resource complementarity. Academy of Management Review, 34, 463–475.
Collinson, S., & Wilson, D. C. (2006). Inertia in Japanese organizations: Knowledge management routines and failure to innovate. Organization Studies, 27, 1359–1387.

Pengaruh dari pelatihan dan penempatan kerja dalam sebuah perusahaan, serta produktifitas  Keuntungan Pertumbuhan Sebelum, Selama, dan Setelah penurunan. 


Youngsang Kim and Robert E. Ployhart

Journal of Applied Psychology, 2014, Vol. 99, No. 3, 361–389

              

     Penelitian ini menghubungkan  penelitian dari strategi, ekonomi, dan psikologi terapan untuk menguji bagaimana organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusianya untuk meningkatkan kinerja karyawan dan keuntungan perusahaan.  

     Pelatihan  internal yang menciptakan sumber daya manusia agar lebih menguntungkan bagi profitabilitas prerecession perusahaan, namun penempatan  lebih bermanfaat untuk kenyamanan karyawan tersebut.  Staf harus menciptakan sumber daya manusia  yang umum dan memungkinkan fleksibilitas perusahaan dan adaptasi si karyawan tersebut. 

     Menggunakan 359 perusahaan sebagai sampel, yang berdiri lebih dari 12 tahun. data keuntungan tingkat perusahaan di data secara longitudinal yaitu bertahap.  Peneliti menyarankan agar staf dipilih secara selektif dan pelatihan internal secara langsung dan secara interaktif untuk  mempengaruhi pertumbuhan keuntungan  perusahaan melalui pengaruhnya terhadap produktivitas kerja perusahaan.


(Combs, Liu, Hall, & Ketchen, 2006; Huselid, 1995; Wright, McMahan, & McWilliams, 1994). Berpendapat bahwa Staf dan pelatihan sangat penting  bagi fungsi SDM untuk mempengaruhi  kemajuan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik lainnya bagi karyawan.
Produktivitas adalah hal yang sangat penting untuk Keuntungan, namun keuntungan dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Crooket al., 2011; Curtis, Hefley, & Miller, 1995).
Pelatihan adalah cara dimana perusahaan berkembang lebih spesifik bagian sumber daya manusia (Aguinis & Kraiger, 2009; Noe, 2008; Tharenou et al., 2007). Memberikan pelatihan ekstensif meningkat pengetahuan karyawan tentang operasi perusahaan mereka, pasar, pelanggan, rekan kerja, dan produk, sehingga meningkatkan produktivitas dengan menciptakan kemampuan operasional dan rutinitas yang lebih efisien.

Hipotesis 1a, Hipotesis 1b: Prerecession, perusahaan dengan Staf lebih tekun selektif dan aktif  
memiliki produktivitas yang  
(a) lebih besar dan (b) keuntungan pertumbuhan dibandingkan perusahaan dengan staf yang 
kurang selektif dan aktif. 
Hipotesis 2a, Hipotesis 2b: Prerecession, perusahaan dengan lebih pelatihan internal memiliki
 produktivitas 
(a) lebih besar dan (b) keuntungan pertumbuhan dibandingkan perusahaan dengan pelatihan 
internal yang kurang. 
Hipotesis 3: Produktivitas prerecession perusahaan memiliki nilai positif efek pada pertumbuhan
 laba perusahaan prerecession.
Peneliti mengusulkan agar staf dan pelatihan bagian dua faktor strategis yang sangat penting. 
karena bentuknya bersifat sumber daya manusia. 
Karena itu, tujuan kita dalam hal ini
Penelitian dilakukan untuk menguji mengapa staf yang tekun dan selektif dan pelatihan internal kepada pegawai sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan keuntungan perusahaan melalui produktivitas kerja perusahaan.

Studi ini menunjukkan bahwa perubahan lingkungan, seperti naik turun roda perusahaan,
 bisa mempengaruhi kekuatan dan stabilitas kepegawaian,
pelatihan, dan produktivitas pada pertumbuhan keuntungan perusahaan. 



Adegbesan, J. A. (2009). On the origins of competitive advantage: Strategic factor markets and heterogeneous resource complementarity. Academy of Management Review, 34, 463–475.
Collinson, S., & Wilson, D. C. (2006). Inertia in Japanese organizations: Knowledge management routines and failure to innovate. Organization Studies, 27, 1359–1387.

Senin, 11 September 2017

pbc #1 Pengantar Psikologi Bisnis

Psikologi Pengantar Bisnis



Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia (Branca 1964 & Sartain dkk 1967).
Psikologi bisnis dan organisasi  merupakan penerapan prinsip-prinsip (misal: prinsip motivasi) dan metode-metode psikologi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan perilaku manusia di tempat kerjanya (Berry & Houston, 1993).
Dalam beberapa tahun terakhir, sudah ada beberapa perubahan dalam pemahaman kita tentang sifat manusia yang berkaitan dengan bekerja dan kinerja dalam organisasi dan fokus utama sekarang dalam komunikasi, keterampilan kepemimpinan, dan kepuasan karyawan. Semua faktor ini penting dalam meningkatkan kinerja keseluruhan dari setiap organisasi bisnis.
Sekarang perilaku bisnis tidak hanya face to face, tetapi dengan e - commerce. Apa yang dimaksud dengan e -commerce? E - commerce adalah cara pembelian barang atau jasa tanpa harus bertatap langsung dan pembayaran dapat dibayarkab melalui bank atau dompet online 

Psikologi Pengantar Bisnis



Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia (Branca 1964 & Sartain dkk 1967).
Psikologi bisnis dan organisasi  merupakan penerapan prinsip-prinsip (misal: prinsip motivasi) dan metode-metode psikologi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan perilaku manusia di tempat kerjanya (Berry & Houston, 1993).
Dalam beberapa tahun terakhir, sudah ada beberapa perubahan dalam pemahaman kita tentang sifat manusia yang berkaitan dengan bekerja dan kinerja dalam organisasi dan fokus utama sekarang dalam komunikasi, keterampilan kepemimpinan, dan kepuasan karyawan. Semua faktor ini penting dalam meningkatkan kinerja keseluruhan dari setiap organisasi bisnis.
Sekarang perilaku bisnis tidak hanya face to face, tetapi dengan e - commerce. Apa yang dimaksud dengan e -commerce? E - commerce adalah cara pembelian barang atau jasa tanpa harus bertatap langsung dan pembayaran dapat dibayarkab melalui bank atau dompet online 
 
tyas maudi hastuti Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template